Aku baru menyadari betul bahwa mudik itu sesuatu hal yang istimewa, karena tidak semua orang bisa merasakan nikmatnya mudik. Mudik hanya dirasakan oleh orang perantauan kayak aku dan keluarga kecilku. Apalagi kampung tempat mudikku termasuk daerah favorit yang banyak tempat wisatanya, dan sudah sangat terkenal lagi (PD pake banget,he..he), yaitu kota MALANG. Yang paling bikin happy itu, hawanya yang sejuk, sehingga tanpa AC pun sudah dingin, alias AC alami. Dan air nya itu-loh, bikin begidik saat mandi. Makanya, mandi sekali cukup deh,tapi nunggu waktunya agak siangan. He..he...
Keistimewaan mudik lainnya yang aku rasakan adalah rasa bahagia berkumpul beserta keluarga besar, serta bisa keliling silaturahmi ke tetangga dan keluarga yang jauh-jauh.
By the way, aku aslinya wong ndeso, tepatnya dari desa Tumpang kabupaten Malang. Sering sekali temen di Jakarta yang pernah maen ke Malang suka ngasih kabar, "Aku lagi di Malang nih,rumahmu dimana Fis?",atau sekedar ngasih info," aku kemaren habis rekreasi ke daerah Malang, pengen mampir ke rumahmu", dan "bla..bla..", yang intinya mumpung ke Malang, jadi pengen sekalian tahu rumahku.
Suatu kehormatan bagiku, kalau temen- temen sudi mampir ke rumah (ortu) ku yang di Malang. Tapi kalau mau nanya- nanya info tempat wisata di Malang, saya sarankan Googling aja ya guys, terus terang aku buta dengan tempat- tempat rekreasi. Karena memang, dari dulu keluarga besarku tidak hoby jalan- jalan.
By the way, di Tumpang ini ada tempat bersejarah peninggalan kerajaan Singosari yang dibangun pada abad ke-12. Jadi umurnya kira- kira 21 abad, namanya "candi Jago", ada kisahnya, temen-temen tinggal Googling aja. Letak candi Jago ini kira-kira 50 meteran di belakang rumahku. Nama jalanpun banyak menggunakan nama Raja-raja Singosari. Seperti Ronggowuni, Wisnuwardhana, Kertanegara,dll. Nah, bagi yang tertarik dengan arkeologi, bisa nih sekalian mampir ke sini, gratis..tis.
Adapun yang berminat pengen tahu rumahku (gak penting banget deh, ya kan?),trus pake transportasi umum alias ngangkot, bisa ke terminal Arjosari Malang, terus cari mikrolet/angkot jurusan Tumpang. Warna angkotnya putih, nanti turunnya di pemberhentian terakhir yaitu Pasar Tumpang. Nah rumahku itu di belakangnya pasar Tumpang
Kalau naik kereta api, turun di stasiun kota Malang baru, terus ke terminal Arjosari atau taksi aja langsung ke Tumpang. Sebenarnya ada sih mobil on line, Cuma masih dalam posisi was- was. Pengalaman adikku yang pakai Grab, dia harus jalan sejauh 300m dari stasiun malang, trus kalau ditanyain orang harus ngaku dijemput saudara. Ck..ck..ck..sampai segitunya ya! takut dikeroyok sopir taksi yang mangkal di tempat.
Kalau pakai pesawat, lebih simpel lagi. Bandara Abdul Rohman Saleh, letaknya lebih deket ke Tumpang dibanding dengan stasiun Malang. Dari bandara banyak taksi, biayanya lumayan Rp.100 ribu. Turunnya di belakang pasar Tumpang, yaitu jalan Kudusan no.58 Tumpang.
Oh iya, depan rumahku itu selain pasar, sering ada rombongan yang berangkat ke Gunung Bromo pake truk. Salah satu tetanggaku, namanya pak Rusno memang menyediakan seperti penginapan plus transportasi menuju ke wisata gunung Bromo.
Rumah pak Rusno penuh dengan stiker, sepertinya kenang- kenangan dari para rombongan petualang-petualang pendaki gunung.
Rombongan wisata berfoto ria sebelum berangkat ke gunung Bromo. Foto ini pas depan rumahku
Selain itu, di dekat rumahku ada taman bermain namanya "De Forest". Tempatnya sangat ramai apalagi di malam hari, disitu banyak nongkrong anak- anak muda. Karena memang disediakan semacam gazebo dan tempat tongkrongan. Terkadang wisatawan yang dari atau akan ke Bromo berada disana.
Oh iya,di Tumpang masih ada lho transportasi kuda, namanya dokar atau andong. Cuma saat ini jumlahnya semakin berkurang, kalah bersaing dengan bentor alias becak motor.
Berbicara tentang transportasi umum, kemajuan teknologi dianggap sebagai bumerang oleh pemilik jasa kendaraan. Bagaimana tidak, jangankan kendaraan dokar, mikrolet satu- satunya jurusan Malang- Tumpangpun merasa terancam dengan adanya taksi/ ojek online.
Beberapa kali, mikrolet di Tumpang mogok dalam rangka demo tolak ojek & taksi online. Meskipun aku tidak merasakan imbasnya, karena memang tinggal di Jakarta. Ibuku sering cerita berita- berita terhangat yang terjadi di Tumpang.
Suatu saat, ketika saudara dari luar kota sedang silaturahmi ke Tumpang, eh pulangnya kesulitan karena tidak ada angkot satupun, semua angkutan demo mogok berjamaah. Walhasil, saudaraku dianterin pake motor deh ke terminal Arjosari Malang.
Oh,iya, ketika mudik, anakku yang sulung selalu minta berenang. Tempat paling favoritnya memang wisata pemandian. Kalau dulu, satu-satunya wisata pemandian terdekat Tumpang adalah Sembringin, ternyata sekarang sudah banyak wisata pemandian bermunculan. Diantaranya adalah Lembah Tumpang, jaraknya sekitar 8 menit(3,5 km) dari rumahku.
Tapi pemandian di lembah tumpang kurang cocok untuk orang dewasa, karena kedalamannya hanya maksimal setengah meter.
Seperti halnya pengalaman adikku yang penasaran dan memang ingin berenang di Lembah Tumpang, tampaknya agak kecewa karena kolam renangnya dangkal dan di desain untuk anak- anak saja.
Tapi nggak usah khawatir, masih ada lagi tempat pemandian yang tidak jauh dari Lembah Tumpang, yaitu Sembringin, yang berarti Sumber Ringin. Hal ini karena sumber airnya di bawah pohon Beringin yang sangat besar. Tempat ini sudah ku kunjungi dari jaman masih SD.
Rupanya wisata pemandian di Tumpang mulai menjamur. Selain lembah Tumpang, ada satu nih yang baru. Terkenalnya sih Museum Panji, jadi awal masuk tempatnya adalah museum yang banyak berisi tentang patung dan topeng tentang cerita Panji. Tetapi di dalamnya ada 4 kolam renang dengan pemandangan yang luar biasa. Subhanallah...
Hasil searching di mbah Google, memberitakan bahwa museum panji diisi dg barang- barang dari museum Tempoe dulu di Malang. Pantesan disana ada barang- barang jadul, seperti mesin ketik kuno, trus foto- foto walikota dan bupati Malang dari yang pertama sampai sekarang.
Yang lebih wow lagi, museum Panji ini sudah bertaraf internasional, karena sudah di daftarkan ke Unesco. Subhanallah ya, hmmmhh...Tumpang oh Tumpang (eksyen upin ipin)
Tapi yang menarik di Musium panji bagi anakku ya kolam renangnya, karena memang tujuan ke sana adalah untuk berenang. He..he..namanya juga anak- anak.
So guys, bagi temen- temen yang ada waktu maen ke Malang, monggo silaturrahmi ke gubukku, insya'allah ga bakal rugi. Minimal bisa memperpanjang umur. Sebagaimana sabda kanjeng Nabi Muhammad SAW:
Dari Abu Hurairah, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahmi.” (HR. Bukhari no. 5985 dan Muslim no. 2557)
SO WELCOME TO DESO-KU TUMPANG
Baca juga:
Komentar