Impian Menuju Al-aqsha

Di bandara Soetta, sebelum menuju Palestin

Sabtu,1 februari 2020, kami berkumpul di rumah kyai dari jam 8 pagi, namun doa bersama baru dimulai jam 9.30 wib. Doa bersama ini dalam rangka keberangkatan bunyai & keluarga ke Palestina. Bunyai berangkat bersama putra & putri beliau, Gus Mahrus, Ning Balqis, Gus Reza.
Acara walimatus safar Bunyai & keluarga
Pemandangan yang sangat menarik adalah, saat kyai memimpin baca Rotibul Hadad, beliau membaca buku Rotib tanpa pakai kacamata, sehingga bunyai membantu dalam pembacaannya. Khususnya, ketika bertawasul membaca nama- nama yang di alfatihahi di bagian akhir rotib. Terlihat bunyai dengan telatennya menuntun bacaan
Bunyai menuntun abah membaca
Rotibul Hadad

Usai membaca do'a untuk keselamatan bunyai & rombongan. Kami pun turut mengantar sampai bandara Soekarno Hatta. Di bandara, kami menjumpai ning Zidna yang memang berangkat dari Batu Ceper Tangerang, hanya saja ning Zidna kali ini tidak ikut rombongan.

Adapun rombongan bunyai dan Gus Mahrus, diantaranya Ning Balqis & Gus Reza, yang sampai lebih dulu ke bandara meski berangkat dari Cianjur. Kemudian ada bu luluk yang membawa rombongan jamaah sendiri. Ada mbak Santi, alumni Asshiddiqiyah tahun 2002( istri ust Ajad).



Senang sekali rasanya, ketika mengantar bunyai dan keluarga untuk ziaroh ke masjid Al-Aqsho & beberapa makam anbiya' di Palestina dan negara sekitarnya, meski hanya sampai bandara. Sambil berdo'a, " Ya Allah, izinkanlah kami sekeluarga berkesempatan untuk ziaroh ke sana". Aamiin.



Berpose di bandara
Namun sedih juga ketika bunyai sekembali dari ziaroh sempat dirawat, karena kelelahan. Saat menjenguk beliau di RS, beliau sangat bersemangat menceritakan tentang Al-Aqsho, dan makam beberapa Nabi.

Mendengar cerita dari bunyai tentang mengunjungi palestina, makam para Nabi, semakin membuatku Mupeng ingin kesana.

Beliau mendo'akan kami semua agar, agar berkesempatan untuk beribadah di 3 masjid yang mulia. Haromain dan Al- Aqsho. Aamiin.

Dan suatu sore, ada kiriman dari bunyai tercinta, tas besar dengan tulisan "Baitul Maqdis, Palestine". Ya Allah, rasanya hati ini semakin rindu ingin kesana. " Istajib du'aana, Ya Allah".
Souvenir dari Palestin

Oh ya, sebelumnya jg dapat souvenir tempelan kulkas bertuliskan "Jerussalem" dari ibu Luluk yang satu rombongan dengan bunyai. Beliau bercerita bahwa betapa susahnya mendapatkan souvenir bertuliskan "Palestine", karena disana sudah dikuasai oleh Israel. Kalaupun ada yg bertuliskan "Palestine", harganya pasti mahal.
Tempelan kulkas dari Palestin
Syukron katsir, bunyai sekeluarga, bu Luluk, dan semuanya. Mudah-mudahan Allah memberikan panjang umur, sehat selalu, semakin manfaat dan barokah. Aamiin
Tempat Rosulullah mengikat Bouroq

Alhamdulillah... Rezeki hari ini dapat souvenir Palestine. Mudah- mudahan berikutnya bisa secepatkan pergi kesana sekeluarga. Aamiin



Komentar